dan diterbitkan oleh Lentera Hati.
Tafsir al-Misbah adalah sebuah tafsir al-Quran lengkap 30 Juz pertama dalam kurun waktu
30 tahun terakhir. Warna keindonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta
sangat relevan untuk memperkaya khazanah pemahaman dan penghayatan umat Islam terhadap
rahasia makna ayat Allah SWT.
M. Quraish Shihab memulai dengan menjelaskan tentang maksud-maksud firman Allah swt sesuai
kemampuan manusia dalam menafsirkan sesuai dengan keberadaan seseorang pada lingkungan
budaya dan kondisisosial dan perkambangan ilmu dalam menangkap pesan-pesan al-Quran.
Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan, tingkat, kecederungan, dan kondisi
yang berbeda-beda itu. Seorang mufassir di tuntut untuk menjelaskan nilai-nilai itu sejalan
dengan perkembangan masyarakatnya, sehingga al-Quran dapat benar-benar berfungsi sebagai
petunjuk, pemisah antara yang haq dan bathil serta jalan keluar bagi setiap probelam
kehidupan yang dihadapi, Mufassir dituntut pula untuk menghapus kesalah pahaman terhadap
al-Qur’an atau kandungan ayat-ayat.
M. Quraish Shihab juga memasukkan tentang kaum Orientalis mengkiritik tajam sistematika
urutan ayat dan surah-surah al-Quran, sambil melemparkan kesalahan kepada para penulis
wahyu. Kaum orientalis berpendapat bahwa ada bagian-bagian al-Quran yang ditulis pada masa
awal karier Nabi Muhammad saw.
Contoh bukti yang dikemukakannya antara lain adalah: QS. Al-Ghasyiyah. Di sana gambaran
mengenai hari kiamat dan nasib orang-orang durhaka, kemudian dilanjutkan dengan gambaran
orang-orang yang taat.
Kemudian beliau mengambil tokoh-tokoh para ulama tafsir, tokoh-tokohnya seperti:
Fakhruddin ar-Razi (606 H/1210 M). Abu Ishaq asy-Syathibi (w.790 H/1388 M), Ibrahim Ibn
Umar al-Biqa’i (809-885 H/1406-1480 M), Badruddin Muhammad ibn Abdullah Az-Zarkasyi
(w.794 H) dan lain-lain yang menekuni ilmu Munasabat al-Quran/keserasian hubungan
bagian-bagian al-Quran.
Ada beberapa prinsip yang dipegangi oleh M. Quraish Shihab dalam karya tafsirnya,
baik tahlîlî maupun mawdhû‘î, di antaranya bahwa al-Qur’an merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan. Dalam al-Mishbâh, beliau tidak pernah luput dari pembahasan
ilmu al-munâsabât yang tercermin dalam enam hal:
• keserasian kata demi kata dalam satu surah; • keserasian kandungan ayat dengan penutup
ayat (fawâshil); • keserasian hubungan ayat dengan ayat berikutnya; • keserasian uraian
awal/mukadimah satu surah dengan penutupnya; • keserasian penutup surah dengan uraian
awal/mukadimah surah sesudahnya; • Keserasian tema surah dengan nama surah.
Tafsîr al-Mishbâh banyak mengemukakan ‘uraian penjelas’ terhadap sejumlah mufasir ternama
sehingga menjadi referensi yang mumpuni, informatif, argumentatif. Tafsir ini tersaji
dengan gaya bahasa penulisan yang mudah dicerna segenap kalangan, dari mulai akademisi
hingga masyarakat luas. Penjelasan makna sebuah ayat tertuang dengan tamsilan yang semakin
menarik atensi pembaca untuk menelaahnya.
Begitu menariknya uraian yang terdapat dalam banyak karyanya, pemerhati karya tafsir
Nusantara, Howard M. Federspiel, merekomendasikan bahwa karya-karya tafsir M. Quraish
Shihab pantas dan wajib menjadi bacaan setiap Muslim di Indonesia sekarang. Dari segi
penamaannya, al-Mishbah berarti “lampu, pelita, atau lentera”, yang mengindikasikan
makna kehidupan dan berbagai persoalan umat diterangi oleh cahaya al-Qur’an. Penulisnya
mencitakan al-Qur’an agar semakin ‘membumi’ dan mudah dipahami. Tafsîr al-Mishbâh
merupakan tafsir Al-Quran lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis
oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia : Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Ke-Indonesiaan
penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya
khasanah pemahaman dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat Allah.
Mari terangi jiwa dan keimanan kita dengan Tafsîr al-Mishbâh sekarang juga.
Buku ini terdiri dari 15 volume:
Volume 1 : Al-Fatihah s/d Al-Baqarah Halaman : 624 + xxviii halaman
Volume 2 : Ali-‘Imran s/d An-Nisa Halaman : 659 + vi halaman
Volume 3 : Al-Ma’idah Halaman : 257 + v halaman
Volume 4 : Al-An’am Halaman : 367 + v halaman
Volume 5 : Al-A’raf s/d At-Taubah Halaman : 765 + vi halaman
Volume 6 : Yunus s/d Ar-Ra’d Halaman : 613 + vi halaman
Volume 7 : Ibrahim s/d Al-Isra’ Halaman : 585 + vi halaman
Volume 8 : Al-Kahf s/d Al-Anbiya’ Halaman : 524 + vi halaman
Volume 9 : Al-Hajj s/d Al-Furqan Halaman : 554 + vi halaman
Volume 10 : Asy-Syu’ara s/d Al-‘Ankabut Halaman : 547 + vi halaman
Volume 11 : Ar-Rum s/d Yasin Halaman : 582 + vi halaman
Volume 12 : Ash-Shaffat s/d Az-Zukhruf Halaman : 601 + vi halaman
Volume 13 : Ad-Dukhan s/d Al-Waqi’ah Halaman : 586 + vii halaman
Volume 14 : Al-Hadid s/d Al-Mursalat Halaman : 695 + vii halaman
Volume 15 : Juz ‘Amma Halaman : 646 + viii halaman
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tafsir_Al-Mishbah
Kategori: Ilmu Al-Qur'an
Halaman ini terakhir diubah pada 03.20, 13 Juli 2013.